Surat yang wajib dibaca pada saat menjalankan solat fardhu maupun sunnah, dan juga harus dibacakan di setiap rakaatnya ini. mempunyai manfaat yang sungguh luar biasa..
berikut arti dan kandungan dari surat al- fatihan yang dikutip dari salah satu tafsir karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab, yaitu Tafsir Al-Mishbah.
bagian pertama
Surah Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Dinamakan surah Al Fatihah, yang berarti 'Permulaan'.
Surah Al Fatihah adalah 'Mahkota Tuntunan Ilahi.' Dia adalah 'Ummul Qur'an' atau 'Induk Al Qur'an." Banyak nama yang disandangkan kepada awal surah Al Qur'an itu. Tidak kurang dari dua puluh sekian nama. Dari nama-nama itu dapat diketahui betapa besar dampak yang dapat diperoleh bagi pembacanya. Tidak heran jika doa dianjurkan agar ditutup dengan Al-Hamdu lillahi Rabbil 'alamin atau bahkan ditutup dengan surah ini.
Dari sekian banyak nama yang disandangnya, hanya tiga atau empat nama yang diperkenalkan oleh Rasul SAW atau dikenal pada masa beliau, yakni Al Fatihah, Ummul Kitab (Induk Kitab) atau Ummul Qur'an (Induk Al Qur'an) dan as-Sab' al Matsani (tujuh ayatnya diulang-ulang).
Banyak hadis Nabi SAW yang menyebut nama Al Fatihah, antara lain: "Tidak ada (tidak sah) salat bagi yang tidak membaca Fatihah al Kitab" (HR Bukhari, Muslim, dan perawi lainnya.)
Kata fath yang merupakan akar kata nama ini berarti menyingkirkan sesuatu yang terdapat pada suatu tempat yang akan dimasuki. Tentu saja bukan makna harfiah itu yang dimaksud. Penamaannya dengan Al Fatihah karena ia terletak pada awal Al Qur'an dan karena biasanya yang pertama memasuki sesuatu adalah yang membukanya, kata Fatihah di sini berarti awal Al Qur'an.
Surah ini awal dari segi penempatannya pada susunan Al Qur'an, bukan seperti dugaan segelintir kecil ulama bahwa ia dinamai demikian karena surah ini adalah awal surah Al Qur'an yang turun. Kita juga dapat berkata bahwa Al Fatihah adalah Pembuka yang sangat agung bagi segala macam kebajikan.
bagian kedua
Kandungan Tematik Surah Al-Fatihah. Dalam surah ini terdapat uraian tentang:
1. Tauhid, yang dikandung oleh ayat-ayatnya yang pertama dan kedua: Al-Hamdulillah Rabbi al-'Alamin. Ar-Rahman ar-Rahim.
2. Keniscayaan Hari Kemudian, yang dikandung oleh ayatnya yang keempat: Maliki Yaum ad-Din.
3. Ibadah yang seharusnya hanya tertuju kepada Allah dikandung oleh ayat: Iyyaka Na'budu.
4. Pengakuan tentang kelemahan manusia dan keharusan meminta pertolongan hanya kepada-Nya dalam ayat: Wa Iyyaka Nasta'in, dan Ihdina ash-Shirath al- Mustaqim.
5. Keanekaragaman manusia sepanjang sejarah menghadapi tuntunan Ilahi; Ada yang menerima, ada yang menolak setelah mengetahui, dan ada juga yang sesat jalan, yaitu yang dikandung oleh ayat ShirĂ¢tha al-ladzina An'amta 'Alaihim Ghair al Maghdhubi 'Alaihim wa La adh-Dhallin.
Kelima hal pokok tersebut, Tauhid, keniscayaan Hari Kemudian, dan keikhlasan beribadah adalah dasar-dasar pokok ajaran Al Qur'an. Sedang uraian yang terdapat dalam surah-surah lain tentang alam, manusia, dan sejarah merupakan cara-cara yang ditempuh oleh Al Qur'an untuk mengantar manusia meraih, menghayati, dan mengamalkan persoalan-persoalan pokok itu.